Persaingan di segmen smartwatch alias jam tangan pintar kini semakin ketat. Berbagai perusahaan besar dunia pun berlomba-lomba untuk merilis produk jam tangan pintar miliknya. Yang terbaru adalah duet Korea Selatan, yakni LG dan Samsung. Tak ketinggalan adalah Asus yang juga sebentar lagi siap merilis jam tangan pintar pertamanya.
Namun, terdapat sebuah hal yang menarik kalau melihat pasar smartwatch saat ini. Berbeda dengan segmen smartphone yang sudah cukup stabil, smartwatch memang masih merupakan pasar yang tengah berkembang. Jadi, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Termasuk adalah mengenai sistem operasi yang menjadi pilihan.
Saat ini terdapat dua sistem operasi yang bisa dipilih, yakni OS Android Wear milik Google serta OS Tizen yang dikembangkan oleh Samsung. Representasi terbaru dari kedua platform tersebut adalah LG G Watch R dengan Android Wear serta Samsung Gear S yang memakai Tizen. Lalu mana sebaiknya yang dipiliha? Tizen ataukah Android Wear?
Nah kalau bingung, berikut ini terdapat beberapa pertimbangan yang bisa Anda jadikan referensi dalam memilih sebuah smartwatch.
Kompatibilitas
Sisem operasi Tizen berjalan pada beberapa produk jam tangan pintar milik Samsung. Di antaranya adalah Gear 2, Gear 2 Neo dan yang terakhir adalah Gear S. Jam tangan pintar tersebut pun bisa disinkronisasikan dengan beberapa produk smartphone Android Galaxy Milik Samsung.
Sementara itu untuk OS Android Wear menjanjikan lebih banyak kompatibilitas. Smartwatch dengan OS Android Wear bisa dihubungkan dengan berbagai jenis smartphone dari berbagai merek, asalkan smartphone tersebut memakai OS Android Jelly Bean 4.3 atau versi yang lebih tinggi.
Fungsionalitas
Dari segi fungsionalitas, Tizen bisa digunakan secara mandiri tanpa harus terhubung dengan smartphone. Bahkan Samsung Gear S bisa dibuat untuk melakukan panggilan telepon, namun harus memakai aksesoris tambahan.
Hal ini tak bisa dilakukan oleh OS Android Wear. Sistem operasi milik Google tersebut hingga kini belum bisa dijalankan secara mandiri. Namun dengan banyaknya perusahaan yang mengadopsi sistem operasi ini, tak menutup kemungkinan kalau kelak Android Wear bakal bisa digunakan secara stand alone.
Bahasa pemrograman
Dari segi bahasa pemrograman yang digunakan, semua aplikasi Tizen dibangun dengan HTML5. Sementara itu Android Wear dibangun dengan berbasiskan pada Java.
Konektivitas
Yang terakhir, kedua sistem operasi ini sama-sama menggunakan dukungan Bluetooth 4.0 untuk bisa terhubung dengan smartphone atau perangkat mobile lainnya.