Postingan kali ini merupakan postingan lanjutan tentang artifak Golden Jets yang diduga merupakan sebuah desain mesin terbang yang dibuat oleh peradaban masa lalu.
Beberapa ahli tertarik untuk meneliti artifak ini, apakah memang benar benda tersebut merupakan rancangan mesin terbang ataukah hanya sebuah perhiasan yang ditinggalkan oleh bangsa Pra-Kolombia?
Setelah sekian lama diteliti, Golden Jets merupakan artifak
peninggalan bangsa Maya, meskipun terdapat unsur dari kebudayaan Inca di
artifak tersebut. Dua insinyur dari Jerman yang bernama Algund Eenboom
dan Peter Belting telah meneliti artifak ini dan membuat sebuah replika
untuk mengujinya.
Mereka membuat replika dengan bentuk yang sama persis dengan artifak tersebut tanpa menambahkan bagian apapun kecuali mesin tentunya. Lalu, pada event Ancient Astronaut Society World Conference pada tahun 1997 di Orlando, Florida, mereka melakukan tes terhadap replika yang mereka buat.
Sebelum dua insinyur tersebut menguji replika golden jets mereka,
seorang ilmuwan bernama Richard Hoagland bersama timnya juga telah
meneliti artifak tersebut.
Awalnya ia dan timnya tidak yakin jika desain artifak tersebut bisa membuatnya terbang, mengingat bentuknya yang tampak tidak aerodinamis, namun mereka kemudian melanjutkan penelitian mereka setelah dua insinyur dari Jerman tersebut berhasil membuat replikanya dengan sempurna.
Menurut para peneliti, mungkin bentuk dari artifak ini mengambil dari
salah satu jenis serangga, mengingat bentuk sayapnya agak menyerupai
serangga, namun peneliti tidak dapat memberikan keterangan mengenai
jenis serangga yang dimaksud.
Kembali kepada dua insinyur asal Jerman ini, mereka meneliti segala
detail dari artifak ini dan membuat replika semirip mungkin dengan
aslinya. Mereka membuat replika Golden Jets dengan menggunakan bahan
dari kayu.
Sebagai mesin pendorongnya, Algund dan Peter menggunakan motor listrik dan kendalinya menggunakan remote control, hampir mirip dengan aeromodelling.
Mereka membuat dua replika dengan konstruksi mesin yang berbeda, yang satu menggunakan baling-baling di bagian depan, sedangkan yang satunya menggunakan prinsip cara kerja mirip dengan mesin jet.
Beberapa ahli tertarik untuk meneliti artifak ini, apakah memang benar benda tersebut merupakan rancangan mesin terbang ataukah hanya sebuah perhiasan yang ditinggalkan oleh bangsa Pra-Kolombia?

Mereka membuat replika dengan bentuk yang sama persis dengan artifak tersebut tanpa menambahkan bagian apapun kecuali mesin tentunya. Lalu, pada event Ancient Astronaut Society World Conference pada tahun 1997 di Orlando, Florida, mereka melakukan tes terhadap replika yang mereka buat.

Awalnya ia dan timnya tidak yakin jika desain artifak tersebut bisa membuatnya terbang, mengingat bentuknya yang tampak tidak aerodinamis, namun mereka kemudian melanjutkan penelitian mereka setelah dua insinyur dari Jerman tersebut berhasil membuat replikanya dengan sempurna.


Sebagai mesin pendorongnya, Algund dan Peter menggunakan motor listrik dan kendalinya menggunakan remote control, hampir mirip dengan aeromodelling.
Mereka membuat dua replika dengan konstruksi mesin yang berbeda, yang satu menggunakan baling-baling di bagian depan, sedangkan yang satunya menggunakan prinsip cara kerja mirip dengan mesin jet.
Berikut adalah dokumentasi uji coba replika Golden Jets :






